Jakarta, CNBC Indonesia - Bank sentral Australia mengatakan pihaknya meluncurkan program penelitian satu tahun yang khusus membahas mata uang digital bank sentral (CBDC) di Australia. Program tersebut akan fokus pada potensi manfaat ekonomi yang mungkin dibawanya.
Reserve Bank of Australia (RBA) bermitra dengan Digital Finance Cooperative Research Center (DFCRC), sebuah kelompok industri yang didukung pemerintah, dalam program tersebut, demikian dikutip dari Rabu (10/8/2022).
Ini akan melibatkan pengembangan percontohan CBDC skala terbatas yang akan beroperasi di lingkungan berpagar cincin dan melibatkan percontohan CBDC yang merupakan klaim pada RBA.
Peserta industri yang tertarik akan diundang untuk mengembangkan kasus penggunaan khusus. Peserta akan ditunjukan bagaimana CBDC dapat digunakan untuk menyediakan layanan pembayaran dan penyelesaian yang inovatif dan bernilai tambah bagi rumah tangga dan bisnis.
Hal yang sama juga dilakukan oleh Bank Sentral Thailand. Mereka akan memulai studi percontohan CBDC.
Bank sentral mengatakan dalam sebuah pengumuman bahwa menganggap perlu untuk memperluas ruang lingkup pengembangan CBDC ritel ke fase percontohan.
Namun, mereka juga menegaskan kembali pendiriannya bahwa tidak memiliki rencana untuk mengeluarkan mata uang digital ritel, demikian dikutip dari Coin Desk.
Deputi Gubernur Bank Thailand Vachira Arromdee, mencatat dalam rilisnya bahwa bank sentral di seluruh dunia melihat potensi CBDC ritel sebagai fondasi sistem keuangan masa depan.
Program percontohan terbaru akan melengkapi proyek CBDC grosir sebelumnya dan studi bukti konsep untuk CBDC ritel yang dilakukan dengan bantuan dari perusahaan swasta.
"Fase percontohan akan menguji aplikasi kehidupan nyata dari CBDC ritel dan akan dilakukan dengan dukungan dari sektor swasta. Ini akan membantu Bank of Thailand membentuk kebijakan terkait dan meningkatkan desain CBDC," tulis pengumuman itu.
Penelitian akan menilai efisiensi dan keamanan sistem dengan "melakukan aktivitas seperti uang tunai, membayar barang dan jasa dalam area terbatas dan skala sekitar 10.000 pengguna ritel yang dipilih oleh bank".
Jalur pertama ini diperkirakan akan dimulai pada akhir tahun 2022 dan berlangsung hingga pertengahan tahun 2023.